Mengenal Macam-macam Proses Pasteurisasi dan Fungsinya
Mungkin anda sudah sering
mendengar kata pasteurisasi dan melihat tulisannya di kemasan produk susu. Tapi
tahukah anda asal-usul dari pasteurisasi ini ? ternyata kata pasteurisasi ini diambil dari
penemunya yakni, Louis Pasteur yang sering dijuluki sebagai bapak mikrobiologi
modern. Berkat penemuannya, kita sekarang memahami bahwa mikroorganisme seperti
bakteri dapat menyebabkan penyakit. Pasteur merupakan orang pertama yang mampu mendemonstrasikan
proses pasteurisasi di laboratorium dengan menunjukkan bukti yang tak
terbantahkan. Sumbangannya dalam proses disinfektasi
susu yang masih digunakan hingga saat ini dikenal sebagai Pasteurisasi.
1. Mikroorganisme
Sebelum Louis Pasteur mengembangkan teknik pasteurisasi,
potensi penyebaran penyakit pada susu sangat tinggi. Beberapa organisme yang
hidup di susu mentah diantaranya adalah Staphylococcus aureus, Mycobacterium
tuberculosis, Salmonella, Coxiella burnetii, dan E. coli. Metode UHT dan HTST
sudah cukup untuk mengurangi jumlah organisme patogen tersebut sehingga
kehadiran mereka tidak lagi menjadi ancaman serius.
2. LTLT (Low Temperature, Long Time)
LTLT
(low temperature,long time) pasteurization atau Holding
Pasteurization adalah proses
pasteurisasi paling tua dan pertama kali digunakan. Proses tersebut disebut
juga. Pasteurisasi pemanasannya dilakukan di dalam tangki besar pada suhu
61-63°C selama 30 menit. Selama proses berlangsung dilakukan pengadukan guna
menjaga agar panas tetap konstan dan merata.Pasteurisasi skala rumah
tangga
3. HTST (High Temperature Short Time)
Teknik pasteurisasi ini dilakukan dengan menggunakan suhu
yang tinggi dan waktu yang singkat, atau biasa disebut sebagai HTST. Pada cara ini, susu dinaikkan suhunya hingga
mencapai 72 derajat Celcius atau 161,5 derajat Fahrenhaeit selama paling tidak
15 detik. Susu yang telah dipasteurisasi dengan cara HTST bisa bertahan hingga
2 sampai 3 minggu didalam lemari es.
4. UHT (UHT-Ultra High Temperature)
UHT adalah teknik pasteurisasi dengan menggunakan suhu yang
sangat tinggi. Pertama-tama, susu dikondisikan pada suhu paling tidak 138
derajat celcius atau 280 derajat Fahrenheit selama 2 detik. Susu yang sudah
dipasteurisasi dengan cara ini harus diberi label Pasteurisasi Ultra. Susu yang
sudah dipasteurisasi ultra mampu bertahan lebih lama dibandingkan dengan susu
HTST. Susu ini masih bisa dikonsumsi secara aman hingga 2-3 bulan setelah
proses pasteurisasi dilakukan.
5. Pasteurisasi Skala Rumah Tangga
Para konsumen yang ingin mem-pasteurisasi susu mentah mereka
sendiri di rumah dapat memanaskannya hingga suhu 74 derajat celcius atau
sekitar 165 derajat Fahrenheit dalam 2 pemanas ganda selama 15 detik. Pemanasan
mesti diberengi dengan pengadukan secara konstan untuk memastikan penyebaran
panas secara merata. Setelah 15 detik, susu harus didinginkan hingga suhu 63
derajat Celsius atau sekitar 145 derajat Fahrenheit dengan merendam pemanas
ganda tersebut pada air. Agar susu lebih cepat dingin, masukkan es kedalam air
sampai temperatur susu berada dibawah 4 derajat Celsius. Susu harus disimpan
dibawah suhu 4 derajat Celsius hingga siap dikonsumsi.
6. Sterilization (Sterilisasi)
Sangat penting untuk membedakan antara pasteurisasi dan
sterilisasi. Sterilisasi ditujukan untuk membunuh seluruh mikroba yang ada,
sedangkan pasteurisasi bertujuan mengurangi jumlah mikroorganisme tetapi tidak
membunuh semuanya. Pasteurisasi HTST menghasilkan pengurangan sebesar 5
log atau sebesar 0,0001 kali dari jumlah mikroorganisme awal.
Fungsi Proses Pasteurisasi
Pasteurisasi
bertujuan untuk membunuh bakteri patogen, walaupun hanya sebagian miroorganisme
pembusuk yang terbunuh sahingga mengurangi jumlah mereka dan tidak bisa
menyebabkan penyakit. Pasteurisasi memiliki sifat yang dapat memperpanjang daya
simpan produk, memberikan cita rasa yang lebih baik dan menginaktifkan enzim
fosfatase dan katalase. Enzim tersebut merupakan enzim yang membuat susu cepat
rusak.
Pasteurisasi
digunakan apabila mempunyai keadaan :
Produk tidak tahan terhadap panas yang
tinggi.
untuk membunuh mikroba patogen.
Bila mikroba pembusuk tidak begitu tahan
panas
Bila cara pengawetan lain akan dilakukan,
misalnya: dengan penambahan bahan pengawet.
Bila mikroba saingan perlu dibunuh agar
mikroba yang dikehendaki dapat tumbuh dengan baik setelah penambahan
stater.
Anda juga bisa mengawetkan bahan makanan dengan mesin-mesin berikut ini : Mesin Vakum Sealer Bandung
--RAT-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar